Luhut Pantau Covid-19 Varian AY.4.2, Guru Besar UI Beri 4 Saran Ini
- by admin
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, yang juga Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa pemerintah sedang memantau dan mewaspadai virus corona Covid-19 varian AY.4.2. Varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris itu merupakan turunan dari varian Delta, dan sudah ditemukan di Malaysia.
Agar varian tersebut tidak masuk ke Indonesia, Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, memberikan empat sarannya. Saran pertama dan kedua adalah pembatasan sosial termasuk protokol kesehatan 5M, dan 3T (tracing, testing, treatment).
“Karena jika berbicara tentang Covid-19 varian baru, maka jumlah pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu,” ujar dia saat dihubungi, Selasa 9 November 2021.
Data di GISAID—yang mengkompilasi genom berbagai jenis Covid-19—per 1 November 2021 menunjukkan bahwa Indonesia sudah mengirimkan 8.350 sampel virus corona Covid-19. Sementara Singapura sudah mengirimkan 8.970, Filipina mengirim 12.681, India jauh lebih tinggi lagi karena sudah mengirim 72.325 sampel.
“Tentu tidak tepat juga jika membandingkan dengan negara maju, tapi Amerika Serikat memang sudah memasukkan 1.466.011 WGS sampel,” tutur Tjandra sambil menambahkan bahwa Inggris sudah mengirimkan 1.109.311 sampel.
Saran ketiga dari Tjandra yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 itu adalah terus meningkatkan vaksinasi. Data Kementerian Kesehatan per 31 Oktober 2021 menunjukkan 35,44 persen warga yang menjadi target sudah mendapat vaksinasi dua kali, artinya sebanyak 65 persen belum dapat perlindungan secara lengkap.
Di sisi lain, karena cakupan vaksinasi lansia adalah 24,57 persen, maka artinya tiga perempat kaum lansia Indonesia juga belum mendapat perlindungan optimal dengan vaksinasi lengkap ini. “Saran keempat tentunya adalah penguatan di pintu masuk wilayah Indonesia,” kata Tjandra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Jakarta.
Sebagai informasi, AY.4.2 adalah ‘turunan’ dari varian Delta atau B.1.671.2. Turunan dari varian Delta itu ada sekitar 75 jenis yang tergolong sebagai AY, dan di antaranya yang paling banyak dibahas adalah AY.4.
Data di Inggris menunjukkan bahwa AY.4 sudah mendominasi di negara itu, sekitar 63 persen dari kasus baru dalam sebulan terakhir. Sementara, AY.4.2 juga terus meningkat angkanya di Inggris. Sepanjang 4-11 Oktober, ada 8,5 persen kasus barunya, lalu naik menjadi 10,3 persen pada 11-18 Oktober, bahkan naik lagi menjadi 11,3 persen pada data mingguan 18-25 Oktober 2021.
Data dari GISAID menunjukkan sudah ada 26.000 genom AY.4.2 yang dilaporkan. Varian ini sudah dilaporkan dari 42 negara dan disebutkan mengandung mutasi A222V dan juga Y145H.
Covid-19 varian AY.4.2 itu sudah sampai Malaysia sementara 65 persen warga target vaksinasi di Indonesia belum dapat perlindungan lengkap.